PEKANBARU, iNewsDumai.id - Kabupaten Kepulauan Meranti tahun ini genap berusia 15 tahun sejak 19 Desember 2008. Adapun dasar hukum berdirinya kabupaten Kepulauan Meranti adalah Undang-undang nomor 12 tahun 2009, tanggal 16 Januari 2009.
Sebagai kabupaten yang baru saja mekar, Meranti pada awal pendirian sebagai kabupaten masih memiliki berbagai catatan penting untuk diselesaikan. Salah satu tantangan terbesar yakni tingginya angka kemiskinan yang mencapai 43 persen dari jumlah penduduk keseluruhan.
Tantangan inilah yang harus diselesaikan oleh Drs. Irwan, M.Si sejak dilantik sebagai bupati pertama pada tahun 2010. Irwan menjadikan masalah kemiskinan sebagai prioritas utama untuk diselesaikan dalam agenda pembangunan ekonomi di Kabupaten Meranti yang baru dibentuk.
Dalam hal ini, mantan bupati dua periode tersebut melakukan langkah-langkah strategis untuk menekan angka kemiskinan. Irwan menyatakan bahwa terdapat tiga sektor yang menjadi fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Meranti yakni pada sektor pemerintahan, sektor perkebunan, dan sektor pariwisata.
Pada sektor pertama, Irwan membuka rekrutmen tenaga honorer di pemerintahan secara besar-besaran di Kabupaten Meranti. Sektor ini didorong secara maksimal karena dinilai menjadi langkah yang cepat dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Meranti.
Hingga akhir masa jabatannya, Irwan menyebut bahwa angka pegawai honorer yang bekerja di sektor pemerintahan mencapai 5000 orang. Cara ini terbukti menjadi jalan keluar dari persoalan tingginya angka kemiskinan yang diakibatkan sempitnya lapangan pekerjaan di Meranti.
Strateginya dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Meranti juga didorong melalui sektor perkebunan. Sagu sebagai komoditas utama dari sektor perkebunan yang banyak terdapat di Meranti sehingga Irwan mendorong pengelolaan sagu berbasis industri untuk meningkatkan produktivitas sagu.
Peningkatan produksi sagu melalui pengelolaan berbasis industri berdampak pada tingginya penyerapan tenaga kerja di Meranti. Produksi sagu yang dihasilkan di Kabupaten Meranti mengalami peningkatan yang signifikan hingga 300.000 ton setiap tahunnya bahkan dijual di pasar internasional.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didorong melalui pariwisata yang berbasis pada kebudayaan dan kearifan lokal. Berbagai festival kebudayaan dihidupkan pada masa kepemimpinannya di Meranti seperti perang air (Cian Cui) yang berakar dari budaya masyarakat Tionghoa dan Lomba Lari di Atas Sagu yang berakar dari kebiasaan masyarakat Meranti yang berlari ketika menghitung sagu.
Kedua festival ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Meranti hingga mendatangkan ribuan orang setiap tahunnya bukan hanya dari luar daerah namun juga dari mancanegara. Irwan mengaku bahwa kedua festival ini berhasil memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi daerah baik langsung kepada masyarakat ataupun pada pendapatan daerah.
Tiga sektor di atas terbukti memiliki dampak yang sangat signifikan sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Meranti pada masa kepemimpinan Drs. Irwan, M.Si sebagai bupati selama dua periode.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai bupati, kini Drs. Irwan, M.Si tengah mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa nomor urut tiga. Irwan akan bertarung di daerah pemilihan Riau I yang meliputi Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Meranti, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Siak.
Editor : Kholid Hidayat