get app
inews
Aa Text
Read Next : Kampanye PPP Serang Mantan Bupati, Masyarakat Justru Rindu Sosok Drs.Irwan, M.Si

Tunggu Uji Lab, Empat Jalangan Kerbau di Rohul Sudah Isolasi

Senin, 07 November 2022 | 13:21 WIB
header img
Tim observasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau turun ke jalangan Pasir Pulo Hotang, Desa Bangun Purba Timur Jaya Kecamatan Bangun Purba. (Foto : mediacenter.riau.go.id)

DUMAI, iNewsDumai.Id - Tim observasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau kirimkan sampel tulang, pulmo kerbau ke Balai Veteriner (Bvet) Bukittinggi Sumatera Barat. Sampel tulang kerbau itu, berasal dari jalangan (padang rumput luas) peternakan warga di Rokan Hulu (Rohul)  yang sebelumnya terpapar penyakit sapi ngorok atau septicemia epizootica (SE)

Proses uji sampel diperkirakan selama satu minggu lebih. Hasil uji laboratorium itu, sebagai bentuk penegasan atas diagnosa penyakit sapi ngorok tersebut. 

Dilansir dari mediacenter.riau.go.id, Kepala Dinas PKH Riau, Herman melalui Subkor Kelambagaan Sumber Daya Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat Hewan PKH Provinsi Riau, drh Revalita Budiani mengatakan "Sebenarnya karena daerah endemis dan hasil pemeriksaan fisik, kami sudah bisa diagnosa itu penyakit SE. Pemeriksaan laboratorium untuk peneguhan diagnosa saja,".

Pengamatan dilakukan di Jalan Pasir Pulo Hotang, Desa Bangun Purba Timur Jaya, Kecamatan Bangun Purba. Kemudian jalangan di pinggir sungai Batang Lubuh. Namun, tempat ini juga merupakan tempat wisata alam, pemandian dan koloni kerbau.
 
Ada pun dari hasil observasi itu untuk jalangan Pasir Pulo Hotang, populasi sebelum wabah berjumlah 91 ekor. Setelah wabah, tersisa 14 ekor terhitung pada 3 November 2022. Sementara, jalangan Pinggir Sungai Batang Lubuh dari 77 ekor kerbau dengan rincian 20 ekor mati, 57 ekor potong paksa dengan diagnosa infausta. 

Dua jalangan yang sudah diobservasi itu, Dinas PKH Riau melakukan penutupan sementara lokasi jalangan. Kemudian sudah  menguburkan bangkai kerbau yang mati. Penerapan biosekuriti. 

Revalinda memaparkan "Untuk pengosongan wilayah sampai dengan minimal empat bulan setelah wabah berakhir atau menyesuaikan cuaca,".

Upaya isolasi yakni dengan membatasi lalu lintas ternak dan manusia dari luar. Begitu juga untuk petugas desinfeksi dan pengawasan. Sementara untuk pemberian vitamin bplek oleh peternak yang sudah dikader menyuntik dalam pengawasan dokter hewan maupun paramedik. 

Editor : Kholid Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut