SELATPANJANG, iNewsDumai.id - Belakangan mantan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. Irwan, M.Si disebut dalam kampanye dialogis Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Drs. Irwan, M.Si disinggung mengenai proyek pembangunan jembatan oleh Edi Mashudi selaku Ketua DPC PPP Kabupaten Meranti.
Dalam orasi politiknya, Edi menyinggung perihal pembangunan jembatan Selat Rengit yang terdapat di Semukut. "Gagal Jembatan Selat Rengit, gagal di zaman bupati yang dulu-dulu nya di Meranti itu," ungkap Edi dalam orasi politiknya.
Edi juga menyinggung gagalnya pembangunan pelabuhan bertaraf internasional yakni pelabuhan Dorak."Mendambakan pelabuhan yang sangat bagus, bangun Pelabuhan Dorak, gagal lagi. Apa yang nak kita banggakan? Ini fakta," ujar Edi.
Orasi politiknya yang menyerang mantan bupati Meranti kini telah tersebar luas di media sosial. Bukan hanya itu, kampanye dialogis tersebut juga dihadiri oleh anggota DPR RI yakni Syamsurizal yang kini mencalonkan kembali pada kontestasi pileg 2024.
Perlu diketahui bahwasanya persoalan gagalnya pembangunan Jembatan Selat Rengit dikarenakan permasalahan kontraktor di daerah Provinsi Banten. Hal ini berimbas pada pembangunan jembatan Selat Rengit yang menghubungkan Pulau Merbau dan Tebingtinggi Barat
Belum terlaksananya Pelabuhan Dorak juga diakibatkan oleh terkendalanya pembebasan lahan yang nantinya akan dijadikan sebagai lokasi pelabuhan. Namun berdasarkan informasi dari laman merantikab.go.id, pebebasan lahan telah selesai dilakukan dan pembangunan akan tetap dilanjutkan.
Masyarakat Meranti pun menanggapi pernyataan dari ketua DPC PPP Kabupaten Meranti dengan nada sinis. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat merasakan Kabupaten Meranti yang baru mekar dari Kabupaten Bengkalis mengalami kemajuan pada masa kepemimpinan Drs. Irwan, M.Si.
"Saya rasa apa yang disampaikan oleh pak Edi ini sangat berlebihan, Alhamdulillah kampung saya di Pulau Merbau sekarang kita punya listrik PLN, jalan bagus ya sejak masa Pak Irwan. Dulu ketika masih sama Bengkalis kita tak pernah diperhatikan," ujar Hermawan yang ikut berkomentar perihal video yang sedang viral tersebut.
Hermawan bahkan menyinggung Edi secara langsung karena dinilai melupakan jasa orang yang membangun kampung halamannya hanya karena perbedaan pandangan politik. "Jangan sampai gara-gara kepentingan dan pandangan politik yang beda malah melupakan bahkan sampai melukai hati orang yang membangun kampung halamannya," tutup Hermawan.
Di sisi lain, Amir dari Pulau Rangsang berpendapat bahwa masyarakat Meranti bisa menilai dengan jernih terkait dengan pidato tersebut. Bahkan saat ini Ia melihat masyarakat merindukan sosok Drs. Irwan, M.Si yang dapat dilihat dari membludaknya peserta kampanye dialogis yang dilaksanakan oleh mantan bupati yang kini menjadi caleg DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa.
"Masyarakat itu jangan dibohongi sebab rasa itu tidak bisa bohong dan kita juga bisa menilai apa yang dikatakan oleh Pak Edi itu aneh. Justru saya melihat masyarakat seperti rindu dengan Pak Irwan, sebab kalau kita lihat kampanye beliau ramai terus," ungkap Amir.
Amir melanjutkan bahwa dengan hadirnya media sosial, masyarakat semakin mudah untuk memilih dengan melihat kinerja dan rekam jejak masing-masing calon. "Sekarang lebih mudah orang cari info dengan hadirnya Facebook, Instagram, TikTok, semua mudah diketahui, orang bisa lihat mana emas mana batu, tentu ya kita pilih emas karena memang rekam jejaknya jelas untuk Meranti ini," tutur Amir.
Editor : Kholid Hidayat