get app
inews
Aa Read Next : Disdikbud Kota Dumai Sukses Gelar Acara Lokakarya, Yusmanidar: PGP Bertujuan ntuk Bekal kepada Guru

Masyarakat Resah Terkait Kelangkaan LPG Subsidi 3 Kg di Kota Dumai

Selasa, 13 Februari 2024 | 19:41 WIB
header img

DUMAI, iNewsDumai.id - Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 KG di Kota Dumai, saat ini masih sangat dirasakan masyarakat, khususnya bagi kaum ibu ibu serta pelaku UMKM. Ironisnya sampai saat ini, stok LPG 3 Kg di seluruh pangkalan di Kota Dumai, acap terjadi kekosongan.

Dari hasil pantauan, diperoleh informasi hingga saat ini salah satu Agen LPG 3 Kg di Kota Dumai yakni PT Zulkarnain Yatni Abadi (ZYA) belum beroperasi. Diketahui sebelumnya, PT Nasco Dumai Utama yang merupakan agen pengisian gas melon ini juga sempat terhenti pengisian ke pangkalan pangkalan di Kota Dumai.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Dumai Fridarson, saat dikonfirmasi mengakui ada salah satu Agen LPG 3 Kg, terjadi penghentian distribusi pada sejak pertengahan Bulan Januari 2023 oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE).

Saat ditanyakan terkait tidak beroperasinya dan penghentian suplay serta delivery order PT Zulkarnain Yatni Abadi oleh pihak PT Pertamina Patra Niaga, Fridarson akui sudah melayangkan surat.

"Belum dapat info terkait hal tersebut, Jawaban Pertamina Patra terkait surat kami, belum dibalas," kata Kadisdag Dumai menyampaikan, Senin (12/2/2023).

Parahnya lagi, pasca tidak beroperasinya PT Zulkarnain Yatni Abadi, ada sekitar 64 Pangkalan di Kota Dumai terjadi kekosongan LPG 3 Kg.

Untuk diketahui, ada sebanyak 336 Pangkalan dari 6 Agen LPG 3 Kg tersebar di Kota Dumai yakni PT Kreasi Gemilang Lestari, PT Harun Bersaudara, PT Puly Rafy Jaya, Pertamina Retail, PT Nasco Dumai Utama dan PT Zulkarnain Yatni Abadi.

Ditambahkan Fridarson, terkait dengan kelangkaan LPG 3 Kg ini bahwa Dinas Perdagangan Kota Dumai akan segera mendatangi pihak PT Pertamina Niaga.

"Rencana mau ketemu langsung dengan orang Pertamina," ucapnya tampak kesal.

Kelangkaan LPG 3 Kg di Dumai, Diduga Ada Motif Politik 

Salah satu Pangkalan PT ZYA yang sempat diwawancarai awak media, mengakui sudah hampir 3 Minggu terjadi penghentian suplay.

"Kami hingga saat ini tak mengetahui apa alasan penghentian LPG 3 Kg di Pangkalan atas nama Agen PT Zulkarnain Yatni Abadi," ujar pemilik pangkalan yang enggan namanya dipublikasikan.

Dugaan ada motif kepentingan politik Pilpres maupun Pileg 2024 terkait penghentian distribusi LPG 3 Kg di PT ZYA, pemilik pangkalan tersebut enggan menjawab. Dari raut wajah, tampak muka penuh rasa takut dan sedikit berkomentar dari pemilik Pengkalan PT ZYA, ketika dikonfirmasi adanya konspirasi dugaan motif politik untuk mendukung salah satu Paslon Pilpres dan juga Caleg DPR RI 2024.

Dilansir dari Cakaplah.com, Muhammad Nasir sempat di laporkan ke Badan Pengawas Pemilu Provinsi Riau atas dugaan pengancaman dan pemaksaan terhadap pengusaha pangkalan gas tabung melon 3 Kilogram.

Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Riau Alnofrizal dikonfirmasi, menyebutkan bahwa pihaknya menerima laporan terkait dugaan pelanggaran yang melibatkan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Riau Muhammad Nasir yang juga merupakan calon legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Riau II.

Laporan tersebut berkenaan dengan adanya dugaan pangkalan LPG diancam dan dipaksa untuk kampanye pasangan Capres-cawapres nomor urut 02 dan Caleg DPR RI Muhammad Nasir melalui pembuatan video dan spanduk dukungan.

Muhammad Nasir yang merupakan Ketua TKD (Tim Kampanye Daerah) Prabowo Gibran juga ayah kandung dari Caleg DPR RI Partai Gerindra Dapil Riau 1 Muhammad Rahul, diduga melakukan intervensi dan bahkan intimidasi kepada Agen Pangkalan LPG 3 Kg.

Hasil investigasi dan penelusuran, kuat  dugaan adanya kaitan intervensi Ketua TKD dalam penghentian bagi Agen LPG Kg di Kota Dumai. Diduga PT ZYA ini tidak mau ikut dan serta membantu biaya kampanye Paslon 02 dan juga Caleg DPR RI Muhammad Rahul.

Editor : Ari Susanto

Follow Berita iNews Dumai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut