JAKARTA, iNewsDumai.Id - Kordinator Presidium (Korpres) Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa September adalah bulannya KAHMI.
"Agustus bulan kemerdekaan, September bulannya KAHMI," kata Doli saat pidato acara Resepsi HUT Ke-57 KAHMI di Audotoriium Manggala.Wanabakti, Jakarta ( 21/09) malam.
Pada bulan kelahiran KAHMI ini terdapat rangkaian acara untuk memeriahkannya.
"Ada jalan santai, turnamen olahraga, simposium, turnamanen golf, puncaknya KAHMI Summit," kata politisi Golkar ini.
Menurut Doli, KAHMI Summit yang akan digelar pada 21 Oktober menjadi ajang KAHMI untuk memberikan sumbangan konsepsinya.
"Konsepsi Indonesia 15-20 tahun mendatang," ungkap Doli.
Dalam KAHMI Summit nanti, KAHMI juga akan mengundang seluruh capres yang akan maju di Pilpres 2024. Doli juga menyatakan perayaan HUT ke-57 KAHMI ini menjadi penting dalam menghadapi era ketidakpastian.
Menurutnya era ketidakpastian dimana ada satu masalah datang secara tiba tiba dengan kompleksitasnya. Untuk menghadapi itu, KAHMI harus menyiapkan diri melalui berbagai program yang sudah dijalankannya.
"Seperti mengembangkan UIC dan K-Pay," tutur Ketua Komisi II DPR RI ini.
Sementara itu, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komarudin Hidayat menyatakan bahwa HMI memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa. Menurut alumni HMI ini, KAHMI memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.
"Selain keilmuan, keislaman dan ke-Indonesian melekat di KAHMI," ujar Komarudin Hidayat.
Salah satu tugas penting KAHMI adalah mengawal agar negara tidak menjadi "Malin Kundang". Menurut Komarudin Hidayat, ibu kandung negara Indonesia adalah masyarakat.
KAHMI harus membantu negara menjalankan fungsinya terutama untuk menyejahterakan masyarakat. "Ini merupakan panggilan sejarah KAHMI," ucap pria kelahiran Magelang ini.
Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan masyarakat, karena masyarakat yang berjuang mati matian mendirikan negara Indonesia. Pada acara yang sama, Ketua Dewan Penasehat KAHMI, Akbar Tanjung menegaskan KAHMI memiliki komitmen Keislaman dan Keindonesian yang kuat.
"Sejak berdirinya HMI yang diprakarsai Lafran Pane pada 5 Februari 1947," ujar Akbar Tandjung.
Akbar Tandjung juga mengatakan tujuan HMI yaitu "terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT".
Akbar mengharapkan KAHMI dapat berkiprah dan memberikan kontribusi dalam mengembangkan gagasan dan pikiran.
"Berpartisipasi aktif dalam mengisi pembangunan nasional bagi kemajuan umat dan bangsa," kata mantan Ketua DPR RI ini.
Editor : Kholid Hidayat