DUMAI, iNewsDumai.Id - Masyarakat melayu identik dengan Islam, diungkapkan dalam pepatah adat “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”. Jadi aneh rasanya kalau ada orang melayu tidak bisa atau pandai baca Al-Quran.
Maka dari itu, Gubernur Riau Syamsuar yang bergelar Datuk Seri Setia Amanah mengajak masyarakat Riau untuk menghidupkan kembali program mengaji agar tidak ada lagi masyarakat di Bumi Melayu yang tidak bisa membaca Al-Quran.
"Mari kita hidupkan lagi program mengaji. Malu rasanya kita orang melayu, kita tinggal di bumi melayu, tidak pandai baca Al-Quran," kata Syamsuar, Ahad (22/1/2023).
Menurutnya salah satu upaya yang dilakukan agar marwah melayu, marwah masyarakat Riau ini terjaga yaitu dengan pandai membaca Al-Quran.
Datuk Seri Setia Amanah ingin kegiatan-kegiatan keagamaan dihidupkan kembali di daerah-daerah yang ada di Riau, seperti berzanji, salawatan, pengajian-pengajian, dan lain sebagainya. Karena menurutnya hal yang semacam itu merupakan bagian dari suasana melayu.
"Kalau ini hilang maka hilanglah jati diri melayu. Maka dari itu, kegiatan keagamaan seperti salawatan, berzanji dan lainnya harus tetap kita jaga dengan cara mencintai Al-Quran," pungkasnya.
Gubernur Syamsuar mengakui bahwa saat ini Ia merasa senang karena banyak anak-anak bangga jadi penghafal Al-Quran, dan pondok pensantren pun sudah banyak di Riau yang mengajarkan Al-Quran sekaligus melahirkan penghafal-penghafal Al-Quran.
"Harapan saya selain hafal Al-Quran, salawat juga tidak boleh kita hilangkan karena jika ingin menjaga Riau, salawat harus dihidupkan di bumi melayu agar Riau dijaga Allah dan berkah serta dijauhi dari bala dan musibah," tutupnya.
Editor : Kholid Hidayat