DUMAI - Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024, Polsek Dumai Timur menggelar kegiatan Cooling System berupa Silaturahmi Kamtibmas di SMUN 1 Dumai, Jl. Soekarno-Hatta, Kecamatan Dumai Selatan, (6/11).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda mengenai pentingnya menjaga pemilihan yang bersih dan bebas dari praktik money politic yang dapat merusak integritas demokrasi.
Kanit Lantas Polsek Dumai Timur, Akp Heru Sucipto, hadir mewakili Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton, dan menyampaikan beberapa pesan penting kepada peserta yang hadir, termasuk siswa dan guru.
Dalam sambutannya, Akp Heru menekankan betapa pentingnya kesadaran bersama untuk mencegah praktik money politic dalam Pilkada.
“Money politic bukan hanya merusak pemilihan, tapi juga mencoreng nilai demokrasi. Kami berharap generasi muda dapat menjadi pelopor pemilihan bersih,” ungkap Akp Heru.
Akp Heru mengingatkan bahwa money politic dapat merusak tatanan sosial dan kepercayaan publik terhadap pemimpin yang terpilih. Ia berharap masyarakat dapat menolak segala bentuk iming-iming uang atau hadiah dalam pemilihan.
“Jika masyarakat menerima praktik seperti ini, dampaknya adalah terpilihnya pemimpin yang tidak amanah. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk mengedukasi diri dan menolak segala bentuk suap dalam pemilu,” tegasnya.
Selain itu, Akp Heru juga mengajak warga untuk aktif melaporkan segala indikasi atau praktik money politic yang mungkin terjadi di lingkungannya.
“Jika Anda melihat atau mendengar adanya tawaran berupa uang atau hadiah dalam konteks Pilkada, laporkan kepada kami. Polsek Dumai Timur siap menindaklanjuti laporan tersebut agar proses demokrasi berjalan bersih,” kata Akp Heru.
Dalam upayanya untuk memberantas praktik ini, Akp Heru menekankan pentingnya peran sekolah dalam membentuk karakter siswa.
Menurutnya, pemahaman mengenai dampak buruk money politic harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda bisa menjadi pemilih yang kritis.
“Sekolah memiliki peran besar dalam membentuk generasi muda yang jujur dan berintegritas. Kami berharap nilai-nilai ini bisa mereka bawa saat menjadi pemilih kelak,” tambahnya.
Akp Heru juga menjelaskan bahwa upaya preventif ini bukan hanya tugas pihak kepolisian, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Kami ingin semua pihak terlibat dalam pengawasan Pilkada, mulai dari aparat hingga masyarakat biasa. Jika semua terlibat, maka kita akan lebih mudah mencegah terjadinya pelanggaran,” ujarnya.
Editor : Ari Susanto
Artikel Terkait