get app
inews
Aa Text
Read Next : Udo Jay Sosok Tokoh Muda Berharap Masyarakat Kota Dumai Tidak Mudah Terprovokasi

Hari Kebangkitan Nasional 2023, Koalisi Anak Muda (KAM) Diinisiasi Sejumlah Tokoh Muda Berpengaruh

Minggu, 21 Mei 2023 | 17:09 WIB
header img
Koalisi Anak Muda (Kam)

JAKARTA, iNewsDumau.id - Tepat pada 20 Mei 2023 berangkat dari kesadaran berkumpul dan berkhidmat dalam meneruskan cita-cita pendiri bangsa, juga melanjutkan fondasi yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo, Koalisi Anak Muda (KAM): Indonesia Maju terus menghimpun para pemimpin muda dari berbagai kalangan yang mengabdi melalui jalur pengabdian yang beragam. Mulai dari mahsiswa, profesional, pengusaha muda, hingga politisi lintas partai.

Mengambil momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-115, Sabtu, 20 Mei 2023, Koalisi Anak Muda (KAM): Indonesia Maju Terus berkumpul di Area @ 47, Menteng, Jakarta Pusat untuk berbagi gagasan dan aspirasi tentang refleksi Hari Kebangkitan Nasional. Berbeda dari acara yang biasa dikemas dalam bentuk talk show maupun disukusi panel, pertemuan ini memberikan kesempatan bagi masing-masing tokoh untuk maju dan menyampaikan refleksinya masing-masing, sesuai dengan advokasi, program, maupun isu yang selama ini diperjuangkan.

Hadir dalam acara ini, politisi muda dari berbagai partai, termasuk Partai Golkar, PDIP, Partao Nasdem, Partai Gerindra, PPP, Partai Demokrat, dan PKB. Dalam kesempatan ini, hadir pula tokoh muda yang mewakili mahasiswa, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, CentennialZ, Rabu Hijrah, Zahabat Eksyar, Muslimverse, dan masih banyak lagi.

Dipandu oleh Chairman CentennialZ Dinno Ardiansyah, kegiatan ini diawali dengan refleksi dari Farah Savira dan Biantara Wiyogo dari Partai Golkar. “Terlepas dari rumah, warna, dan partai kita masing-masing, hari ini menjadi suatu pertanda bahwa anak muda bisa bersatu dan bisa bersatu. Hari ini yang berkumpul bukan hanya pemuda dari Pulau Jawa, tetapi kita lihat di tengah-tengah kita ada Kaka Billy sebagai perwakilan pemuda dari Timur. Pulang dari sini, kita harus ada satu gagasan yang kita sepakati bersama. Jangan hanya perencanaan hingga 2024 atau 2029, tetapi perencanaan besar untuk pemuda kita canangkan hingga 2045 Indonesia Emas,” ucap Wakil Ketua Golkar Jakarta Selatan Farah Savira yang juga merupakan Bacaleg Partai Golkar.

Dalam kesempatan ini, peimpin muda asal Papua Billy Mambrasar yang juga merupakan Bacaleg DPRD Provinsi Papua turut hadir berbagi pandangannya tentang Indonesia Maju Terus dalam perspektif Indonesia Timur. “Semakin berkeliling ke daerah-daerah di Indonesia, semakin saya mencintai Indonesia. Walau saya masih sangat baru di bidang politik, saya selalu bicara tentang inequality atau kesenjangan. Sejak SMA, saya sudah merantau dan bila diberikan kesempatan, saya ingin berjuang membangun daerah asal saya, Serui, juga agar bisa dekat tinggal dengan orang tua saya. Saya harap acara sore ini yang digagas oleh Bro Arief, dapat menegaskan peran kita dalam menyatukan narasi Indonesia sejajar. Dalam Bahasa Sansekerta, Samana Anantara, artinya sederajat dan tanpa batas,” ucap Billy Mambrasar yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah Terluar.

Hadir mewakili Partai Demokrat, Muhammad Farhan Aziz sebagai salah satu politisi Generasi Z. Dalam kesempatan ini, Farhan menyampaikan, “Sebagai Generasi Z yang menjadi politisi, saya menyadari bahwa partai-partai di Indonesia memang banyak senior-senior kita, generasi _baby boomers_. Satu kesamaan pemuda adalah menginginkan perubahan; untuk sesuatu yang lebih baik dan lebih progresif. Pilihan politik berbeda, cara berjuangnya pun berbeda-beda. Tetapi _goal_ akhirnya akan selalu sama, yaitu untuk kemajuan Indonesia,” ucap Farhan yang merupakan alumni Edinburgh University dan Presma Univeristas Brawijaya.

Dalam kesempatan ini, ada lebih dari 10 pembicara yang mengemukakan aspirasi, harapan, dan gagasan tentang Indonesia Bangkit dan Indonesia Maju Terus, dalam bingkai kebhinekaan. Menutup acara ini, penggagas acara, M. Arief Rosyid Hasan menyampaikan tanggapan dan pandangan terhadap gagasan yang telah dibagikan tokoh-tokoh pemimpin sebelumnya. “Hari ini kita sudah sampai di titik 115 tahun sejak kebangkitan nasional. Seperti tadi disampaikan teman-teman di awal, bahwa hari ini mungkin kita tidak akan merdeka bila 115 tahun yang lalu tidak ada ada perbedaan pendapat para pemuda yang akhirnya duduk bersama untuk menggagas Kebangkitan Nasional. Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah meluangkan waktu untuk hadir sore ini,” ujar aktivis milenial yang saat ini mengemban amanah sebagai Komisaris Independen BSI.

Arief Rosyid juga menambahkan pentingnya membangun rasa saling percaya di antara para pemimpin muda. “Perbedaan yang ada bukan lagi soal identitas, tetapi harus ada rasa saling percaya; dan rasa percaya itu tidak instan, harus dibangun lewat interaksi yang berkelanjutan. Pada akhirnya, kita semua memiliki harapan yang sama. Kontestasi politik bagi pemuda harus menghasilkan kemaslahatan dan menjauhkan diri dari kerusakan. Kemaslahatan ini sesuai amanah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menjauhkan dari kemiskinan dan kesenjangan. Sudah saatnya, kita melayani generasi kita sebagai pemimpin masa kini dan masa depan,” tutup Arief.

 

Editor : Kholid Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut