get app
inews
Aa Read Next : Ini Dampak Buruk Perubahan Iklim, Kurangnya Air Bersih Hingga Ganggu Siklus Pertanian

Studi Terbaru: Dua per Tiga Gletser Dunia Diperkirakan Lenyap pada Tahun 2100

Senin, 09 Januari 2023 | 13:04 WIB
header img
Ilustrasi. (Foto: Reuters)

DUMAI, iNewsDumai.Id - Sebuah studi terbaru menemukan bahwa gletser dunia saat ini tengah menyusut dan menghilang lebih cepat dari yang diperkirakan para ilmuwan. Dua per tiga dari gletser tersebut diproyeksikan akan mencair pada akhir abad ini seiring dengan tren perubahan iklim yang terjadi secara global.

Menurut studi tersebut, jika dunia berhasil menahan laju pemanasan di masa depan hanya sepersepuluh derajat dan memenuhi target Perjanjian Iklim Paris, maka kurang dari setengah gletser dunia yang akan hilang.

Penulis utama penelitian itu, David Rounce mengatakan sebagian besar yang akan hilang tersebut adalah gletser kecil, tetapi vital dan sedang menuju titik penghabisan.

Penulis menjelaskan dalam skenario kasus terburuk, 83 persen gletser dunia kemungkinan besar akan hilang pada 2100.

Studi jurnal Science yang dipublikasikan pada Kamis (5/1/2023) telah melakukan penelitian secara komprehensif terhadap 215.000 gletser di dunia, tidak termasuk yang ada di lapisan es di Greenland dan Antartika.

Para ilmuwan kemudian menggunakan simulasi komputer untuk menghitung, menggunakan tingkat pemanasan yang berbeda, berapa banyak gletser yang akan hilang, berapa triliunan ton es yang akan mencair, dan berapa banyak kontribusinya terhadap kenaikan permukaan laut.

Suhu rata-rata dunia saat ini diperkirakan naik sebesar 2,7 derajat Celcius sejak masa pra-industri. Dengan demikian, pada 2100 dunia diperkirakan akan kehilangan 32 persen massa gletsernya, atau 48,5 triliun metrik ton es serta 68 persen dari gletser menghilang.

Rounce, mengatakan fenomena tersebut akan meningkatkan kenaikan permukaan laut sebesar 4,5 inchi.

“Apa pun yang terjadi, kita akan kehilangan banyak gletser,” kata Rounce, ahli glasiologi dan profesor teknik di Universitas Carnegie Mellon, dikutip VOA.

“Tapi kami memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan dengan membatasi berapa banyak gletser yang hilang,” lanjutnya.

“Untuk gletser-gletser kecil sudah terlambat,” kata rekan penulis studi Regine Hock, ahli glasiologi di University of Alaska Fairbanks dan University of Oslo di Norwegia.

“Namun, secara global hasil kami dengan jelas menunjukkan bahwa setiap derajat suhu global penting untuk menjaga es sebanyak mungkin agar terkunci di gletser,” ujarnya.

Menurut penelitian tersebut, proyeksi kehilangan es pada tahun 2100 berkisar antara 38,7 triliun metrik ton hingga 64,4 triliun ton, tergantung pada seberapa besar kenaikan suhu Bumi dan berapa banyak batu bara, minyak, dan gas yang dibakar.

Studi ini menghitung bahwa semua es yang mencair itu akan meningkatkan permukaan laut global sebesar 90 milimeter hingga 166 milimeter.

Artikel ini telah dimuat sebelumnya oleh Okezone

Editor : Kholid Hidayat

Follow Berita iNews Dumai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut