DUMAI, iNewsDumai.Id -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang terkuat di antara negara-negara G20 dan juga ASEAN 6.
Bahkan, di kuartal III-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72%.
Mengutip the Economist, jika Indonesia tetap berada di jalur ini hingga dekade selanjutnya, Indonesia bisa menjadi salah satu dari 10 negara dengan perekonomian terbesar.
Terlebih Indonesia akan tetap resilien terhadap berbagai tekanan, dengan kinerja mata uangnya yang melampaui beberapa negara kaya di tengah gejolak keuangan global tahun ini.
"Kita melihat beberapa negara yang pemulihannya memang relatif agak terlambat juga menunjukkan kenaikan yang tinggi seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA edisi November 2022 di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Namun, jika dilihat negara-negara maju, yang inflasinya relatif tinggi dan suku bunganya sudah dinaikkan tinggi, maka terlihat perekonomiannya mulai mendingin.
Inggris misalnya, hanya tumbuh sebesar 2,4% di kuartal III, Italia di 2,6%, Prancis bahkan hanya tumbuh 1%.
"Keseluruhan Uni Eropa hanya 2,1% saja. Amerika Serikat (AS) juga mulai menunjukkan kondisi pemulihan ekonomi yang melandai atau melemah dengan pertumbuhan hanya di 1,8%," ungkap Sri.
Dia mengatakan, ini yang menggambarkan bahwa memerangi inflasi dengan kenaikan suku bunga secara tidak langsung menyebabkan kinerja ekonominya menjadi terpengaruh.
Tantangan ini yang akan terus dihadapi pada tahun 2022 dan 2023 mendatang.
"Dengan pertumbuhan Indonesia yang berada di atas 5% selama empat kuartal berturut-turut, level PDB riil kumulatif Indonesia sudah 6,6% di atas level pra pandemi 2019. Ini termasuk pemulihan yang relatif kuat dan cepat dibandingkan banyak negara lain yang bahkan Inggris, dimana Inggris sampai hari ini belum pulih sampai level pra pandemi," tandas Sri.
Artikel ini telah dimuat sebelumnya oleh Okezone dengan judul Sri Mulyani Sebut Pemulihan Ekonomi RI Terkuat Dibanding Negara Lain, Ini Buktinya
Editor : Kholid Hidayat