DUMAI - Sat Samapta Polres Dumai menggelar kegiatan Cooling System dalam rangka Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024, yang bertujuan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Dumai. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 17 Oktober 2024, di Jl. Gunung Merapi, Kelurahan Bumi Ayu.
Kanit Dalmas I Sat Samapta Polres Dumai, IPDA Edy, mewakili Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton, memimpin kegiatan tersebut bersama anggota Sat Samapta dan masyarakat setempat.
IPDA Edy menekankan pentingnya menjaga ketertiban dalam suasana menjelang pemilu serta mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman.
"Kami menghimbau kepada seluruh warga Kelurahan Bumi Ayu agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak benar. Kondusifitas sangat penting untuk kita jaga bersama," ujar IPDA Edy saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Dalam kegiatan tersebut, IPDA Edy juga meminta masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, penyebaran berita bohong (hoax) serta ujaran kebencian dapat memecah persatuan, terutama menjelang momen penting seperti pemilihan umum.
"Bijaklah dalam bersosial media. Jangan mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya. Hoax dan ujaran kebencian bisa merusak keharmonisan kita semua," tambahnya.
Tak hanya itu, IPDA Edy juga mengingatkan masyarakat untuk menolak segala bentuk provokasi yang mengarah pada isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) yang dapat memecah belah kerukunan. Ia menegaskan,
"Kami mengajak seluruh warga untuk tetap bersatu dan tidak terpecah oleh isu-isu SARA. Jangan sampai kita terprovokasi, tetap fokus pada hal-hal yang membangun kebersamaan."
Selain masalah media sosial dan provokasi, IPDA Edy juga memberikan perhatian khusus pada praktek politik uang yang masih sering terjadi menjelang pemilu. Ia mengingatkan bahwa hal tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merugikan masyarakat secara jangka panjang.
"Kami tegaskan, menolak politik uang adalah sikap yang benar. Politik uang merusak demokrasi dan hanya membawa keuntungan sesaat. Kita harus memilih dengan bijak demi masa depan yang lebih baik," tegasnya.
Editor : Ari Susanto