DUMAI - Sat Polairud Polres Dumai melaksanakan kegiatan Cooling System di wilayah pesisir Kota Dumai, tepatnya di Kelurahan Datuk Laksamana, Kecamatan Dumai Kota, (13/9).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024, yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban jelang Pemilu 2024.
Kasat Polairud Polres Dumai, AKP Bonardo Purba, S.H., yang memimpin langsung kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa Cooling System ini difokuskan untuk merangkul tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di wilayah pesisir.
“Kita melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan, khususnya di wilayah pesisir yang rawan terhadap konflik selama masa Pemilu,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, AKP Bonardo Purba juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga ketertiban selama pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Pemilu yang damai dan aman. Jangan sampai terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks yang bisa memecah belah persatuan," tegasnya.
Selain itu, Polairud Polres Dumai juga berkolaborasi dengan tokoh pemuda dan tokoh masyarakat untuk memperkuat pengamanan di wilayah pesisir.
“Kami bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menjaga wilayah pesisir, terutama pada saat hari pemungutan suara. Ini penting agar tidak terjadi gangguan keamanan di wilayah-wilayah strategis,” tambah AKP Bonardo.
Kegiatan ini juga difokuskan pada sosialisasi terkait penggunaan hak pilih yang bijak.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak golput dan menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada 27 November 2024 mendatang. Golput bukanlah solusi, sebaliknya, partisipasi aktif sangat diperlukan untuk masa depan bangsa,” ucapnya.
Tak hanya itu, AKP Bonardo Purba mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam bersosial media. Ia menyoroti bahaya berita bohong, ujaran kebencian, dan isu SARA yang dapat memicu konflik.
“Kami berharap masyarakat dapat menyaring informasi dengan baik dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab, terutama di media sosial,” ungkapnya.
Sat Polairud Polres Dumai juga menegaskan penolakan terhadap praktik politik uang atau money politic.
"Kami sangat menentang politik uang yang dapat merusak proses demokrasi. Kami meminta masyarakat untuk tidak tergoda dengan iming-iming materi yang justru akan merugikan dalam jangka panjang,” jelas AKP Bonardo.
Dalam acara tersebut, hadir pula beberapa tokoh masyarakat pesisir, seperti Ruslan dan Firdaus, yang turut memberikan pandangan mereka. Mereka menyambut baik inisiatif Polairud Polres Dumai dan berkomitmen untuk mendukung terciptanya situasi yang kondusif selama Pemilu berlangsung.
Kegiatan Cooling System ini diakhiri dengan diskusi antara Polairud dan masyarakat mengenai tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan di wilayah pesisir. Semua pihak bersepakat untuk saling bekerja sama dan tetap waspada dalam mengantisipasi potensi gangguan selama masa Pemilu 2024.
Editor : Ari Susanto