DUMAI, iNewsDumai.Id - Faiz Arsyad, Mahasiswa Indonesia di Rusia menjalani puasa Ramadan tahun ini pada musim semi dengan durasi sekitar 15 sampai 16 jam setiap harinya – lebih lama dibandingkan menjalankan puasa di Indonesia.
Rasa rindu akan rumah kerap dihadapi, tetapi dia mengaku makin dekat dengan komunitas muslim saat menjalani bulan suci.
“Sudah hampir satu setengah tahun gak pulang ke Indonesia, pasti kangen banget, banget, banget, makanan Indonesia,” kata pelajar dari HSE University, Moskow, ini melalui pesan singkat kepada Tempo pada Rabu, 29 Maret 2023.
Menurut Faiz, salah satu cara mengatasi rindu itu adalah dengan masak sendiri atau bersama teman-teman mahasiswa yang lain. Makanan yang dimasak juga Makanan Indonesia.
Sebab di Rusia, tidak ada restoran Indonesia yang buka. “Biasanya kalau ingin makan-makanan Indonesia ya kami pergi ke kantin KBRI,” kata Faiz.
Faiz juga melakukan buka puasa bersama, dia bersama rekan mahasiswa internasionalnya dari Negara Ghana, Malaysia, Brazil, Hungaria, Rusia, dan Belarusia, memasak ayam goreng Kalasan, telur balado, bakwan, soto ayam, sup ayam, dan nasi goreng.
“Ramadan di Rusia sama seperti di negara-negara lain, membuat umat Islam semakin dekat dan bisa berbagi lebih banyak kepada yang membutuhkan,” kata mahasiswa Fakultas Ekonomi HSE University tersebut.
Puasa di Ramadan ini adalah yang merupakan yang kedua bagi Faiz selama di Rusia. Bulan suci di Rusia tahun ini berbarengan dengan musim semi, sementara sebelumnya pada musim panas.
Faiz saat ini disibukkan menjalani rutinitas kuliahnya. Namun, dia masih bisa menyempatkan ke acara Ramadan seperti yang berlangsung di Masjid Bersejarah Moskow atau Historical Mosque.
Dalam acara Tenda Ramadan yang dia datangi, perwakilan dari negara-negara Muslim yang ada di Rusia bergantian mengisinya dengan hidangan dan souvenir dari negaranya masing-masing.
“Waktu itu saya datang ke Tenda Ramadan Uzbekistan, untuk mengetahui budaya dan bagaimana perkembangan Islam di sana,” katanya.
Berbicara mengenai menu favorit saat di Rusia, Faiz mengatakan, ada dua makanan: Plov – semacam nasi goreng khas Asia selatan, dan Lepyoshka – roti khas dari Asia selatan.
Jika hidangan itu disantap bersama orang Rusia, itu akan ditambah Pelmeni – semacam dumpling atau dimsum, dan Borsch – sup khas bangsa Slavia.
Selama Ramadan ini, Faiz sebisa mungkin menjaga komunikasi dengan keluarga di Indonesia secara rutin. “Insya Allah saya juga akan pulang ke Indonesia dalam waktu dekat dan merayakan Lebaran di Indonesia bersama keluarga besar,” imbuhnya.
Editor : Kholid Hidayat