DUMAI, iNewsDumai.Id -
Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno meninggal dunia. Kabar ini pun menjadi duka bagi industri migas Indonesia.
"Kabar Duka Cita. Innalilahi wa innailaihi Rojiun.Allahumagfirlahu Warhamhu Waafihi Wafuanhu. Turut berduka cita atas meninggalnya Bpk H Ari H Soemarno, mantan Dirut Pertamina," tulis informasi yang didapat Okezone, Minggu (13/11/2022).
Kabar duka tersebut pun dibenarkan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting. "Iya betul," kata Irto kepada Okezone.
Baca Juga: Ari Soemarno soal Nasib Industri Migas Indonesia
Ari Soemarno menjabar sebagai Dirut Pertamina pada periode 2006-2009. Sebelum meninggal, kakak mantan Menteri BUMN Rini Soemarno ini mengungkapkan soal perhitungan harga Pertalite.
Ari memperkirakan harga keekonomian Pertalite saat ini mencapai di atas Rp11.000-an per liter. Dengan demikian, ada selisih sekira Rp1.000 per liter yang disubsidi oleh pemerintah jika dijual mengacu harga pertalite saat ini Rp10.000 per liter.
"Pertalite (harga keekonomian) sekitar Rp11.000-an sekarang dengan kurs Rp15.500 per USD," kata Ari di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Ari menjekaskan, harga keekonomian BBM pertalite sebenarnya tidak jauh berbeda dengan BBM jenis pertamax (RON 92). Apabila harga keduanya terlampau jauh, artinya pemerintah masih memberikan subsidi yang cukup besar bagi pertalite.
"Jadi kalau sekarang Pertalite jauh di bawah harga Pertamax, berarti ada subsidi keekonomian yang besar dan ini kemungkinan untuk ke depan yaitu tergantung dari harga minyak dan BBM internasional, maupun nilai kurs Rupiah. Itu dia yang menentukannya kalau bicara Pertalite," kata Ari.
Ari mengungkapkan bahwa harga BBM dalam kondisi normal ketika harga minyak menyentuh UD100 per barel, maka sudah sudah pasti harga BBM di pasaran untuk Pertamax berada di level Rp12.000 per liter.
"Tapi sekarang mencapai Rp14.000 per liter, kenapa begitu? Karena harga BBM, meningkatnya margin harga minyak dan BBM baik itu bensin dan solar itu besar karena suplai. Dengan adanya krisis Ukraina ini suplai dari Rusia terhenti, jadi Rusia enggak hanya eksportir minyak, tapi juga BBM," ungkap dia.
Tulisan ini telah dimuat oleh Tim Okezone di okezone.com
Editor : Kholid Hidayat