JAKARTA, iNewsDumai.id - Rumuskan Profil Santri ideal, Majelis Masyayikh (MM) menggelar Uji Publik naskah akademik Profil Santri Indonesia. Perumusan Profil Santri Indonesia merupakan terjemahan dari tujuan pendidikan pesantren sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
“Profil Santri Indonesia ini diharapkan menjadi “pintu pertama” untuk membangun jembatan antara pendidikan pesantren dengan di luar pesantren. Dengan dampak yang diharapkan agar alumni pesantren dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada jalur pendidikan di luar pesantren, seperti sekolah dan Perguruan Tinggi,” kata Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghofarrozin atau akrab disapa Gus Rozin dalam Uji Publik Profil Santri Indonesia di Novotel Gadjah Mada Jakarta, DKI Jakarta, Kamis (3/11/2022)
Gus Rozin menambahkan, melalui uji publik ini, MM senantiasa berkomitmen dalam melibatkan stakeholder utama yakni pondok pesantren yang akan mendukung terciptanya ekosistem pendidikan pesantren yang ideal. Dimana perwakilan Dewan Masyayikh yang ada di pondok pesantren ikut merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan ditetapkan. Termasuk didalamnya, adalah Profil Santri Indonesia.
Uji publik Profil Santri Indonesia ini dipandang penting jika merujuk pada tujuan Pesantren dalam UU No. 18 tahun 2019 pasal 3 dinyatakan sebagai berikut : Pertama, membentuk individu yang unggul di berbagai bidang yang memahami dan mengamalkan nilai ajaran agamanya dan atau menjadi ahli ilmu agama yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, tolong-menolong, seimbang, dan moderat;
Kedua, membentuk pemahaman agama dan keberagamaan yang moderat dan cinta tanah air serta membentuk perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama; dan ketiga meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berdaya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan warga negara dan kesejahteraan sosial masyarakat.
“Lebih dari 20 pengasuh pondok pesantren dari berbagai jenis pendidikan, dari berbagai daerah / provinsi, dihadirkan untuk mengkaji rancangan Naskah akademik Profil Santri Indonesia. Tak sebatas syarat formal, namun lebih jauh MM mengharapkan partisipasi publik khususnya dari perwakilan pengasuh pondok pesantren ini untuk mendapatkan masukan, saran, umpan balik, agar profil santri Indonesia ini bukan hanya mampu menangkap gambaran utuh santri saat ini tetapi juga mengarahkan ke arah mana santri harus menuju,” jelas Guz Rozin yang merupakan Pengasuh Ponpes Maslakul Huda, Kajen, Pati ini.
Lebih lanjut, Gus Rozin menjelaskan, Profil Santri Indonesia akan menjawab dan menerjemahkan satu pertanyaan dasar santri atau dengan profil (kompetensi) ideal seperti apa yang ingin dihasilkan oleh pendidikan pesantren. Dia mengungkap ada beberapa alasan diperlukannya Profil Santri Indonesia.
“Pertama, Profil Santri Indonesia digunakan sebagai acuan dalam menyusun kompetensi lulusan dan kurikulum pendidikan pesantren di semua jenis dan jenjang pendidikan pesantren. Kedua, Perkembangan dan tantangan global yang dinamis, tidak menentu, kompleks dan ambigu (VUCA, volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) juga dihadapi pesantren dan santri. Karena itu, profil Santri Indonesia dirumuskan untuk mempersiapkan santri dapat merespons tantangan global tersebut.” ujarnya.
Selanjutnya yang ketiga, Pesantren merupakan lembaga pendidikan genuine Indonesia untuk mencetak santri yang tafaqquh fiy al-din, meneladankan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, perlu terus diperkuat, sehingga profil santri Indonesia sebagai upaya mewujudkan khittah Pendidikan pesantren. Lalu, pada poin keempat, mandat pembukaan UUD 1945 adalah “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. “Mandat tersebut juga diamanatkan kepada pesantren dan santri. Karena itu perumusan profil santri Indonesia ini untuk memenuhi mandat tersebut,” tegasnya.
Semetara itu, Dr KH Abdul Ghofur Maimoen mengatakan, Profil Santri Indonesia dapat menjadi pijakan untuk merumuskan kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan pesantren. Selain itu, ia juga berfungsi sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan pesantren. Uji publik naskah akademik Profil Santri Indonesia ini akan digelar dua tahap.
“Dimana pada tahap kesatu, yakni 3-5 November 2022 mengundang para pengasuh pondok pesantren. Lalu, pada tahap kedua, akan dilaksanakan pada 10-12 November dengan mengundang asosiasi-asosiasi Pendidikan pesantren dari berbagai satuan Pendidikan,” ujar Gus Ghofur.
Diharapkan, dalam rangkaian proses uji publik Profil Santri Indonesia ini, akan memperkaya insight, cara pandang serta gambaran cita-cita profil ideal seorang santri yang merupakan lulusan pesantren. Profil Santri Indonesia akan memberikan, gambaran pada karakter santri Indonesia, peran dan partisipasi dalam masyarakat dan pembangunan global, serta yang tak kalah penting dalam hal referensi kriteria mutu Pendidikan pesantren serta standar kompetensi lulusan. (rls/mm/ygi)
Editor : Kholid Hidayat