get app
inews
Aa Read Next : Polsek Bukit Kapur Melalui Unit Binmas Laksanakan Giat Sambang Terhadap Masyarakat Pada Wilayahnya

Anak-anak SD Bukit Kapur Diduga Jadi Korban Kekerasan, Orangtua Murid Tuntut Oknum Guru Dipecat

Selasa, 27 September 2022 | 15:40 WIB
header img
Ilustrasi kekerasan padasiswa SD diduga dilakukan oknum guru

DUMAI, iNewsDumai.id – Orangtua murid berbondong-bondong datang ke SDN 006 Bukit Kapur, Dumai. Mereka geram setelah mendengar pengakuan anak-anaknya yang disebut jadi korban kekerasan oknum guru.

Para orangtua murid yang geram menuntut sanksi dan hukuman bagi oknum guru tersebut. 

Oknum guru tersebut diduga bernama Edi, mengajar pelajaran agama.

Berdasarkan keterangan orangtua murid dari pengakuan anak-anak SD, kekerasan itu dilakukan oleh oknum guru sejak bulan Agustus 2022. 

"Bahwa kejadiannya lebih kurang 1 bulan yang lalu," ungkap orangtua murid kepada iNewsDumai.id Senin (26/9/2022).

 

Jenis kekerasan yang dilakukan oknum guru kepada siswa-siswa SD Bukti Kapur diungkap secara blak-blakan.

"Anak saya ditampar dan dipukul pakai penggaris sebanyak 2 kali, disebabkan setiap anak gak mengerti pelajaran," ujar orangtua murid sambil terisak.

Hal itu pun dibenarkan oleh para siswa SDN 006 Bukit Kapur. Para korban mengaku ditampar, dipukul bahkan ada yang dicubit di bagian perut. 

“Saya ditampar oleh pak guru agama (Edi) karena tidak hafal saat ada tugas hapalan, serta saat itu kawan saya juga ditampar oleh pak guru tersebut lebih kurang karena hal yang sama”, ungkap salah seorang siswa SD.

Salah seorang siswa SD lainnya yang juga merupakan korban dugaan kekerasan oknum guru agama mengatakan, bahwa ia ditampar sebanyak 2 kali. Kejadian itu terjadi pada minggu pertama dan minggu berikutnya. 

Selain ditampar, siswa SD itu mengaku dicubit di perut sebanyak 1 kali. Hal ini ia alami saat pelajaran agama karena tidak hapal hapalannya. 

Lain pula lagi cerita dari seorang anak murid lainnya dugaan korban kekerasan dari Edi oknum guru agama tersebut. 

"Gara-gara nggak mengerjakan PR saya ditarik oleh pak Edi (oknum guru agama), setelah itu saya ditumbuk 2 kali dibagian kening kanan abis itu saya dipukul dibagian pipi. Ramai kawan-kawan yang kena, sekitar 5 orang lebih,” ungkap anak tersebut. 

Hal ini menimbulkan trauma terhadap para siswa SD tersebut. Karena setelah kejadian kekerasan tersebut, si anak menjadi trauma untuk datang ke sekolah saat ada jam pelajaran agama. 

Sementara untuk mengadukan perbuatan oknum guru agama ke orang tua, si anak tersebut takut. Sehingga kejadian dugaan kekerasan ini lambat diketahui oleh orang tua murid. 


Ilustrasi kekerasan pada siswa SD diduga dilakukan oknum guru.

Kini, para orang tua murid menginginkan agar Edi oknum guru agama tersebut dipecat atau digantikan dengan guru yang lain.

“Cukuplah anak-anak kami yang menjadi korban dari tindak kekerasan beliau, jangan sampai ada anak-anak lainnya yang menjadi korban di waktu-waktu berikut nya,” ujar orang tua korban. 

"Kami menyerahkan anak kami untuk dididik disekolah agar anak kami pintar, bukan untuk mendapatkan tindak kekerasan dari oknum guru tersebut," tambahnya. 

“Kami minta agar guru agama tersebut diganti yang bagus, jangan main tangan lagi. Silap-silap nanti dia maen tangan kita akan turun tangan lagi,” tegasnya.

Saat diminta tanggapannya atas kasus ini, Edi sang oknum guru agama membantah semua tudingan tersebut,.

Bahkan ia mengatakan bahwa ia dituduh melakukan pemukulan dan penamparan kepada siswa. Menurutnya, kasus ini sudah mencemarkan nama baiknya. (*)

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Berita iNews Dumai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut