DUMAI, iNewsDumai.id – Seorang guru agama SDN 006 Bukit Kapur diduga melalukan sejumlah kekerasan fisik pada murid-muridnya.
Menurut keterangan dari beberapa siswa SD dan orang tua murid, melaporkan adanya tindak kekerasan dari Edi seorang oknum guru agama kepada murid-muridnya.
Para korban ini mengaku ditampar, dipukul bahkan ada yang dicubit di bagian perut.
“Saya ditampar oleh pak guru agama (Edi) karena tidak hafal saat ada tugas hapalan, serta saat itu kawan saya juga ditampar oleh pak guru tersebut lebih kurang karena hal yang sama”, ungkap salah seorang murid SDN 006 Bukit Kapur, Senin, (26/9/2022).
Hal ini dibenarkan oleh orang tua murid. Disebutkan, kekerasan fisik ini sudah dilakukan sejak bulan Agustus 2022.
"Bahwa kejadiannya lebih kurang 1 bulan yang lalu. Anak saya ditampar dan dipukul pakai penggaris sebanyak 2 kali, disebabkan setiap anak gak mengerti pelajaran," ungkap orangtua murid.
Salah seorang siswa SD lainnya yang juga merupakan korban dugaan kekerasan oknum guru agama mengatakan, bahwa ia ditampar sebanyak 2 kali. Kejadian itu terjadi pada minggu pertama dan minggu berikutnya.
Selain ditampar, siswa SD itu mengaku dicubit di perut sebanyak 1 kali. Hal ini ia alami saat pelajaran agama karena tidak hapal hapalannya.
Hal ini menimbulkan trauma terhadap para siswa SD tersebut. Karena setelah kejadian kekerasan tersebut, si anak menjadi trauma untuk datang ke sekolah saat ada jam pelajaran agama.
Sementara untuk mengadukan perbuatan oknum guru agama ke orang tua, si anak tersebut takut. Sehingga kejadian dugaan kekerasan ini lambat diketahui oleh orang tua murid.
Lain pula lagi cerita dari seorang anak murid lainnya dugaan korban kekerasan dari Edi oknum guru agama tersebut.
"Gara-gara nggak mengerjakan PR saya ditarik oleh pak Edi (oknum guru agama), setelah itu saya ditumbuk 2 kali dibagian kening kanan abis itu saya dipukul dibagian pipi. Ramai kawan-kawan yang kena, sekitar 5 orang lebih,” ungkap anak tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran soal dugaan tindak kekerasan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh Edi oknum guru agama SDN 006 Bukit Kapur ini, para orang tua korban menginginkan agar Edi oknum guru agama tersebut dipindah tugaskan.
“Cukuplah anak-anak kami yang menjadi korban dari tindak kekerasan beliau, jangan sampai ada anak-anak lainnya yang menjadi korban di waktu-waktu berikut nya,” ujar orang tua korban.
"Kami menyerahkan anak kami untuk dididik disekolah agar anak kami pintar, bukan untuk mendapatkan tindak kekerasan dari oknum guru tersebut," tambahnya.
“Kami minta agar guru agama tersebut diganti yang bagus, jangan main tangan lagi. Silap-silap nanti dia maen tangan kita akan turun tangan lagi,” ucapnya.
Untuk mencari perimbangan berita, awak media mencoba mengkonfirmasi Edi oknum guru agama via WhatsApp dan seluler. Namun ia membantah telah melakukan hal tersebut.
Bahkan ia mengatakan bahwa ia dituduh melakukan pemukulan, penamparan termasuk pencemaran nama baik juga.
Sementara iti, Kepala Sekolah SDN 006 Bukit Kapur Dwi Juwita Ningsih ikut dikonfirmasi terkait adanya informasi tentang dugaan pemukulan, penamparan dan pencubitan yang diduga dilakukan oleh pak Edi oknum Guru Agama.
"Apakah Ibuk selaku Kepala Sekolah mengetahui atau tidak tentang informasi tersebut buk?" tanya wartawan iNewsDumai.id.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, tidak ada jawaban maupun sanggahan dilontarkan oleh sang Kepala Sekolah. (*)
Editor : Ari Susanto