CIREBON, iNewsDumai.id - Fanta Maritim yang menjadi bagian dari kluster TKN Fanta menyelenggarakan acara "Menjala Asa Maritim" bersama pelaku industri perkapalan di PT. Dok Bahari Nusantara (DBN) Senin 23/9. Acara ini dihadiri oleh Makbul Ramadhani Koordinator Fanta Maritim, Sudiding Irsyad Direktur Utama DBN, Yahya Kuncoro akademisi serta anggota Fanta Maritim dan karyawan DBN.
Makbul Ramadhani menjelaskan bahwa program "Menjala Asa Maritim" bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu strategis dengan para pemangku kepentingan di sektor maritim. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga dalam penyusunan kebijakan maritim yang akan disampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, bersama Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan.
Dalam sesi kegiatan ini kami menyerap masukan dari pelaku industri perkapalan. Indonesia sebagai negara kepulauan, memperkuat industri perkapalan sangat penting untuk mengoptimalkan konektivitas antar pulau.
Sudiding Irsyad Dirut DBN mengatakan perlunya menciptakan ekosistem industri yang mendukung sektor ini. Ia mengusulkan pemberdayaan komponen industri perkapalan dari sumber lokal untuk mengurangi ketergantungan impor, mengingat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah, yakni 40%.
Sudiding juga menyoroti kebijakan fiskal terkait pajak yang memengaruhi harga kapal. Di Batam, pajak yang dikenakan 11%, sementara di luar Batam mencapai 22%. Ia mencatat bahwa tenor pinjaman di dalam negeri hanya lima tahun, dibandingkan dengan 15 tahun di luar negeri, dengan bunga yang lebih kompetitif.
Sudiding menegaskan bahwa dukungan kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan industri perkapalan.
Yahya Kuncoro, akademisi dari Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, menambahkan bahwa ekosistem maritim di Indonesia harus dibentuk dan didukung oleh semua pemangku kepentingan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Salah satu elemen kunci dalam ekosistem maritim adalah keberadaan galangan kapal, yang penting untuk pembangunan kapal baru dan pemeliharaan kapal yang sudah ada. Pembangunan kapal baru diperlukan untuk meningkatkan jumlah armada transportasi antar pulau, sedangkan pemeliharaan kapal sangat penting untuk memastikan kelaiklautan dan keselamatan pelayaran.
Acara ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional yang ke-60 pada 23 September 2024.
Editor : Kholid Hidayat
Artikel Terkait