JAKARTA, iNewsDumai.Id - BATIK memang sudah semakin dikenal dunia terlebih dengan adanya pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dan gencarnya promosi dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, batik sampai kini belum memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa batik belum akan menjadi pemain utama di pasar pada masa mendatang dan nilai ekspornya juga belum signifikan.
“Saya berharap batik ini yang sekarang mungkin porsinya nilai tambah ekonominya belum signifikan, dan dari total nilai ekspor yang USD27 miliar, batik ini belum menjadi pemain utama di pasar masa yang akan datang," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023).
Namun, Sandiaga optimis jika nilai ekonomi dan ekspor batik akan terus bertambah seiring dengan gencarnya promosi dan banyak tokoh dunia mengenakan batik.
"Saya prediksi (nilainya) akan naik 20 hingga 30 persen per tahun. Karena makin banyak tokoh-tokoh dunia yang menggunakan batik,” ujar Sandiaga.
Hari Batik Nasional yang peringati tiap 2 Oktober jadi momentum untuk meningkatkan promosi batik Indonesia ke dunia internasional. Meski batik sudah diakui sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia, tapi promosi batik harus terus dilakukan.
Editor : Kholid Hidayat
Artikel Terkait