DUMAI, iNewsDumai.id - Jaranan kepang Turonggo Cempoko Yakso (TCY) yang bersanggar di Pelintung bersama Generasi Muda (GM) Pujakesuma Riau dan Pujakesuma Dumai berlangsung semarak.
Acara yang dikemas dengan persembahan kesenian tradisional jawa tersebut dilaksanakan di Selinsing, Kecamatan Medang Kampai, Jumat (19/5/2023) malam.
Warga begitu antusias untuk hadir menyaksikan acara tersebut. Selain di hadiri para sesepuh, pengurus dan crew TCY acara ini juga dihadiri oleh Ketua GM Pujakesuma Riau, Fuad Santoso rombongan dan pengurus Pujakesuma Dumai, Marta Santoso, Jejen, Rizky dan rombongan serta sejumlah grup jaran kepang di Kota Dumai.
Dalam sambutanya, Ketua TCY Bambang Rio menyebutkan, acara Halal Bi Halal yang dilaksanakan ini masih berkaitan dengan bulan Syawal.
“Karena ini masih di bulan Syawal, melalui acara Halal Bi Halal kami TCY mengucapakan mohon maaf lahir dan bathin, semoga kita semua tetap dalam ridho allah SWT,” ujarnya.
Katanya lagi, acara ini sengaja digelar selain memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus untuk melestarikan kebudayaan kesenian jawa ditengah masyarakat pada umumnya
“Kebudayaan ini milik kita semua masyarakat Dumai terutama masyarakat jawa, makanya kami TCY bersama Pujakesuma berkomitmen untuk tetap melestarikan kebudayaan jawa di Kota Dumai,” ujar Bambang.
Disampaikannya lagi, selama ini Pujakesuma sudah banyak berbuat terutama dalam membantu menyalurkan kreatifitas grup-grup jaranan kepang yang ada di Dumai.
“Terima kasih kepada Pujakesuma yang selalu mendukung teman-teman dalam menyalurkan kreatifitas di bidang kesenian jawa. Kami butuh suport, agar kesenian ini tetap eksis ditengah masayarakat, sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, sambutan dari Pujakesuma Dumai sekaligus mewakili Ketua GM Pujakesuma Riau, Mas Jejen menyebutkan, menyambut baik acara halal bi halal yang dilaksanakan TCY bersamaan dengan gergelaran kesenian untuk masyarakat bersama Pujakesuma.
“Mari kita pertahankan kesenian jawa seperti jaran kepang ini. Kita selalu mensuport teman-teman yang ada di kesenian ini. Kita juga memberikan suport kepada kesenian lainnya seperti Reog, Campursari, Wayang dan lainya,” ujar Mas Jejen.
Pukau Penonton
Pergelaran kesenian malam itu, sejumlah atraksi tarian diperagakan salah satunya adalah tarian yang sempat memukau penonton.
Barongan bocah kecil bernama Ikhsan pelajar kelas 1 SD yang memainkan barongan dengan lincah. Yang membuat penonton terkesima adalah saat sang barongan cilik salto beberapa kali dihadapan penonton yang diiringi musik gamelan.
Atraksi mendapat sambutan tepuk tangan dari penonton, spontan beberapa penonton memberikan sawer kepada pembarong cilik TCY ini. Bukan hanya Ikhsan, akan tetap pembarong lainya yang tampil malam itu juga menarik perhatian penonton.
Selain barongan, terlihat tarian lainnya adalah lengger yang terdiri dari anak-anak gadis belia yang masih pelajar. Kemudian penampilan spektakuler tidak kalah ditampilkan oleh anak-anak jaran buto.
Diacara tersebut juga diisi dengan acara perpisahan salah seorang lengger cewek bernama Meimei yang akan melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.
Editor : Ari Susanto
Artikel Terkait