DUMAI, iNewsDumai.Id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membuka posko ante mortem untuk mengungkap kasus pembunuhan oleh Tohari alias Mbah Slamet dukun modus penggandaan uang di Kabupaten Banjarnegara. Hingga hari ini, dari 12 jenazah yang ditemukan, 11 di antaranya belum teridentifikasi.
"Kami buka posko ante mortem. Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya atau hilang belum ditemukan, bisa melapor ke Polda Jawa Tengah atau polres-polres jajaran, nanti kita direct ke Banjarnegara,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di Markas Polda Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).
Posko ante mortem sendiri adalah posko untuk mengumpulkan data-data sebelum kematian, bisa foto semasa hidup, ciri-ciri khusus dari orang yang hilang alias belum kembali dan data-data pendukung lainnya.
Data-data ante mortem itu nantinya akan dibandingkan dengan data post mortem (data setelah kematian) dari jenazah-jenazah diduga korban dukun Tohari alias Mbah Slamet yang belum teridentifikasi itu.
Dari 11 jenazah yang belum teridentifikasi, 9 di antaranya ditemukan pada Senin 3 April 2023 di jalan setapak wilayah Wanayasa, Banjarnegara dekat dengan tempat tinggal Tohari.
Posko ante mortem sendiri adalah posko untuk mengumpulkan data-data sebelum kematian, bisa foto semasa hidup, ciri-ciri khusus dari orang yang hilang alias belum kembali dan data-data pendukung lainnya.
Data-data ante mortem itu nantinya akan dibandingkan dengan data post mortem (data setelah kematian) dari jenazah-jenazah diduga korban dukun Tohari alias Mbah Slamet yang belum teridentifikasi itu.
Dari 11 jenazah yang belum teridentifikasi, 9 di antaranya ditemukan pada Senin 3 April 2023 di jalan setapak wilayah Wanayasa, Banjarnegara dekat dengan tempat tinggal Tohari.
Sementara 2 jenazah selanjutnya adalah yang ditemukan pada Selasa 4 April 2023, dari hasil pemeriksaan forensik diketahui berkelamin laki-laki dan perempuan. “Semuanya belum teridentifikasi,” lanjut Kapolda.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy menambahkan data-data post mortem dari jenazah yang ditemukan sudah diambil oleh tim Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah dipimpin Kepala Bidang Dokkes Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
“Yang 9 kemarin sudah dikubur, nanti kalau ada keluarga melapor dan identik, bisa dibongkar makam untuk dibawa pulang (dimakamkan di tempat lain) atau tetap di situ, tergantung permintaan anggota keluarga,” kata Iqbal.
Dari total 11 jenazah yang belum teridentifikasi itu, Iqbal mengatakan, ada warga mengadukan di Polres Banjarnegara terkait informasi yang warga Palembang diduga jadi korban dukun Tohari.
Kepala Bidang Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti menyebutkan jenazah-jenazah tersebut dalam keadaan pembusukan lanjut. Perkiraan waktu kematian antara 6 bulan hingga 24 bulan.
Artikel ini telah dimuat sebelumnya oleh Okezone
Editor : Kholid Hidayat
Artikel Terkait