DUMAI, iNewsDumai.Id - Eskalasi awan panas guguran (APG) Gunung Merapi mulai menurun, namun belum berhenti. Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran kemarin, 11 Maret 2023, pukul 12.12 WIB.
Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyatakan, pasca peristiwa awan panas tersebut, masih terjadi dentuman-dentuman walaupun intensitasnya berkurang.
“Eskalasinya menurun tapi belum tentu berhenti. Jadi pasca awan panas pukul 12.12 WIB (kemarin) masih terjadi dentuman-dentuman walaupun intensitasnya berkurang ya, jaraknya berkurang,” ungkapnya.
Hendra mengatakan dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB awan panas guguran masih terjadi sebanyak 6 kali dengan jarak luncur terjauh 2,5 kilometer (km).
“Kondisi terakhir dari pkl 06-12 masih terjadi awan panas sebanyak 6 kali dengan jarak luncur terjauh 2,5 km ke arah barat daya,” tamahnya.
Sementara itu, Hendra memastikan mengatakan pihaknya sampai saat ini masih terus memantau aktivitas Gunung Merapi, sehingga bisa diputuskan terkait statusnya. Gunung Merapi masih berstatus siaga (level 3) sejak 5 November 2020.
“Dari kami akan terus memantau perkembangan ini untuk setelah dievaluasi apakah datanya ini semakin apa meningkat atau turun, atau tetap. Kini sedang kami koordinasikan di internal kami,” tambah Hendra.
Hendra mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menggunakan masker agar tidak mengganggu pernapasan.
“Perlu kami sampaikan masyarakat agar tetap tenang. Masyarakat di wilayah barat Gunung Merapi terdampak hujan abu. Nah, abu ini adalah karena angin yang sedang bergerak ke arah sana, sehingga masyarakat terdampak,” kata dia.
“Namun bahaya abu ini sifatnya tidak membahayakan untuk jiwa, hanya masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker atau membersihkan abu yang ada di atap-atap rumah karena bisa mengganggu pernapasan,” imbaunya.
Artikel ini telah dimuat sebelumnya oleh Okezone
Editor : Kholid Hidayat
Artikel Terkait