Harga Emas Diprediksi Naik, Terkait Ancaman Resesi

Kholid Hidayat
Ilustrasi. (Foto : Shutterstock)

DUMAI, iNewsDumai.Id - Ekonomi global tahun ini diprediksi mengalami resesi. Di tengah ancaman resesi, harga emas justru diproyeksikan merangkak naik signifikan tahun ini dikisaran Rp 1,5-1,6 juta per gram.

Tentu ini menjadi kabar baik bagi investor yang ingin menambah logam mulia untuk dijadikan aset safe heaven di tengah ancaman resesi 2023.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, Indonesia akan masuk pada fase emas sebagai aset pengaman di saat resesi.

"Ada beberapa faktor pemicu naiknya harga emas. Salah satunya inflasi yang tinggi disertai berkurangnya kesempatan kerja atau biasa dikenal dengan stagflasi akan memacu investor membeli emas dalam jumlah besar," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (8/1/2023).

Lebih lanjut dia memaparkan, faktor kedua adalah beberapa negara memacu penerbitan bank emas atau bullion bank termasuk indonesia dalam UU PPSK. Artinya, emas menjadi komoditi yang menarik dengan peminat semakin luas.

Ketiga, pengetatan moneter di negara maju membuat emas diandalkan sebagai hedging terhadap naiknya risiko suku bunga. Kemudian yang keempat, tidak ditemukan cadangan emas.

"Terbukti dalam jangka pendek sehingga outlook supply emas tidak akan meredam kenaikan harga," terang Bhima.

Melihat proyeksi emas yang positif itu, Bhima menyarankan agar investor sebaiknya mulai menyisihkan portfolio investasi lebih besar ke aset emas, misalnya 25% dari total investasi.

Artikel ini telah dimuat sebelumya oleh Okezone dengan judul Ada Ancaman Resesi, Harga Emas Diprediksi Naik

Editor : Kholid Hidayat

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network