DUMAI, iNewsDumai.Id -
PENYAKIT poliomielitis (polio) kembali ditemukan di Aceh, setelah terakhir terjadi 20 Februari 2006. Kemenkes pun bertindak cepat, dan memutuskan untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di daerah tersebut.
Polio tersebut, menyerang anak usia 7 tahun 2 bulan yang mengalami kelumpuhan pada kaki bagian kiri. Dari hasil laboratorium dikatakan anak tersebut terinfeksi polio tipe 2.
dr Maria Martina Siboe, Spa menjelaskan beberapa gejala polio antara lain demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri pada anggota badan. "Atau biasa juga dikenal sebagai lumpuh layu akut, jelas dia.
Dokter yang berpraktik di RS Carolus itu pun menjelaskan, polio memang menjadi penyakit yang mematikan bagi anak. "Ketika sudah terkena, maka tidak bisa disembuhkan, lumpuh seumur hidup," katanya.
Oleh karena itu dia pun mengimbau orangtua untuk lebih peduli dan memberikan vaksin polio. "Kalau tidak kasihan anak-anaknya yang kena," tukas dia.
Melansir situs Kemenkes, masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari.
Kebanyakan orang terinfeksi (90%) tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.
Adapun gejala Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
Polio non-paralisis dapat menyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.
Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.
Editor : Kholid Hidayat
Artikel Terkait